Ambon-PMN Com DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku menggelar diskusi publik bertajuk “Bagaimana Nasib Maluku” Diskusi ini berlangsung di Hotel Pacific, Ambon, Sabtu, 17 Mei 2025. Acara ini menjadi ruang dialog terbuka bagi masyarakat menyampaikan pandangan kritis terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai tidak berpihak pada kondisi daerah.
Ketua DPRD Maluku Maluku, Benhur Watubun, menegaskan pentingnya kehadiran partai di tengah rakyat. “Partai harus menyatu dengan rakyat, mendengar langsung, dan tidak hanya bermain di opini. Di sinilah letak tanggung jawab ideologis partai,” ujarnya usai acara.
Forum ini dihadiri perwakilan akademisi, pelaku usaha, tokoh agama, mahasiswa, dan organisasi masyarakat. Sejumlah isu strategis mengemuka, mulai dari dampak pemangkasan anggaran terhadap layanan publik hingga ketimpangan distribusi Dana Alokasi Umum (DAU).
Benhur menilai kebijakan efisiensi yang tidak mempertimbangkan realitas lokal justru bisa menjadi tekanan baru bagi daerah seperti Maluku, yang masih berjuang menghadapi kesenjangan pembangunan.
“Banyak hal yang selama ini tidak terangkat, kini disuarakan dengan jujur dan terbuka. Ini penting sebagai dasar langkah politik kami ke depan,” katanya.
Ia menyatakan Fraksi PDIP di DPRD Maluku akan memperjuangkan hasil diskusi ini menjadi rekomendasi konkret untuk pemerintah daerah dan pusat. Benhur juga mendorong kolaborasi lintas partai demi advokasi yang lebih kuat.
“PDI Perjuangan hanya menjadi pemantik. Perjuangan rakyat bukan milik satu warna saja, tapi tanggung jawab bersama,” tutupnya.
Diskusi ini disebut sebagai langkah awal membangun konsolidasi kebijakan berbasis aspirasi rakyat, serta memperkuat posisi partai sebagai jembatan antara suara publik dan pembuat kebijakan