PMN COM– Gedung Pusat Pengendalian Oprasi Penanggulangan Bencana BPBD kota Ambon telah diresmikan penggunaan oleh Walikota Ambon Bodewin Wattimena kamis 16/10/2025
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh walikota ambon selanjutnya walikota bersama forkompimda masuk melihat setiap ruangan yang ada di dalam gedung baru PUSDALOP tersebut
Turut hadir pada acara peresmian Wakil walikota Ambon Ely Toisutta, Pj Sekot Roby Sapultte, Ketua Dharma Wanita Persatuan kota Ambon Ny Lisa Wattimena ,Forkompimda Perwakilan General peramina area Papua Maluku ,Perwakilan kepala Bank indonesia cabang Ambon , Serta tamu lainnya. Gedung yang berdiri di areal terminal transit pasoo tersebut berada didepan jalan
Plt Kepala Badan Penanggulan bencana Daerah kota Ambon Frist Tatipikalawan saat memberikan sambutan mengakui”Pembangunan gedung baru ini bersumber dari Dana APBD pemerintah kota Ambon Selama beberapa tahun tercatat sebanyak 1243 kejadian Bencana dan dari 1243 kejadian dan sangat seting terjadi dikota ambon kejadian tanah longsor tercata sebanyak 1200 peristiwa tanah longsor yang terjadi di berbagai lokasi itu berarti kota ambon masuk dalam kategori sedang resiko bencana”
Keberadaan BPBD kota ambon sudah lebih 12 tahun sejak berdiri dari tahun 2012 dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah kota Ambon .
“Untuk mendukung metigasi dan kotenjensi Bencana maka Pemerintah Pusat lewat BNPB telah menyalurkan bantuan Kepada Badan pengaggulangan bencana daerah kota ambon dan dari 500 penerima yang ada di seluruh daerah , kota ambon masuk 60 penerima bantuan “.Ungkap Tatipikalawan
Tatipikalawan menambahkan :”BPBD kota ambon telah membentuk 6 desa tangguh bencana selajutnya pada tahun 2024 BPBd kota Ambon melakukan telah melakukan pemasangan rambu efakuasi untuk daerah daerah rawan stunami
Sementara itu Walikota ambon Bodewin saat memberikan Arahan menegaskan menegaskan bahwa Ambon merupakan wilayah dengan indeks risiko bencana sebesar 99,07, termasuk kategori sedang namun perlu kewaspadaan tinggi karena kondisi geografis dan topologi wilayah yang rawan gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, serta cuaca ekstrem.
“Kita tidak bisa menolak bencana datang, tapi kita bisa mempersiapkan diri agar dampaknya dapat dikurangi. Karena itu, pemerintah bersama masyarakat harus tangguh dan siaga,” ujar Wattimena.
Ia menjelaskan, Pemkot Ambon telah menyiapkan berbagai regulasi dan dokumen perencanaan untuk penanggulangan bencana, termasuk rencana kontinjensi, peta kerawanan bencana, serta mekanisme prosedur penanganan darurat. Selain itu, program desa tangguh bencana dan pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di enam negeri dan kelurahan telah dilaksanakan bersama dukungan Bank Dunia.
Dirinya menambahkan “Kita bersyukur pemerintah pusat melalui BNPB telah membantu pembangunan gedung Pusdalops ini, lengkap dengan fasilitas dan teknologi terkini. Dengan sistem digital, data bencana bisa diakses secara cepat dan terintegrasi, sehingga reaksi dan pertolongan kepada masyarakat bisa lebih cepat dan terukur,”
“Pemerintah desa dan kelurahan diminta aktif melakukan edukasi, simulasi, dan pemasangan rambu evakuasi agar masyarakat benar-benar siap menghadapi situasi darurat. Kegiatan metigasi bencana terus dilakukan dan harus ada langkah konkrit .jangan hanya sebatas kegiatan seremonial semata”. .pesan Walikota
Acara peresmian ditutup dengan Makan Bersama dan ramah tamah (PMN )
