PUSAKAMALUKUNEWS.COM – Minggu, (10/12/12) bertempat di Gedung Gereja Betlehem Jemaat GPM Rehoboth, seluruh anak cucu Persatuan Masyarakat Leawaka (Pusaka) Haria Rayon 9 menggelar Perayaan Natal dalam suasana penuh hikmat dan sukacita. Ratusan umat berkumpul untuk mensyukuri Kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat sekaligus merefleksi satu tahun perjalanan pelayanan dan persekutuan di lingkup Pusaka Rayon 9.
Kebaktian Natal diawali dengan kesan dan pesan Natal dari Ketua Pusaka Rayon 9, Femmy Loupatty yang mengajak semua yang ada di Rayon 9 untuk tetap menjaga solidaritas dan ikatan persaudaraan. Hal ini karena Tuhan melalui Yesus Kristus Putra Natal telah mengimpun semuanya untuk hadir merayakan Natal Bersama dalam suasana sukacita.
Loupatty bangga, karena kehadiran semua umat di Pusaka Rayon 9 cukup banyak yang menandakan kebersamaan adalah kunci dalam membangun persekutuan yang solid dan saling menguatkan.
Dengan persatuan dan kekompakan itulah, Loupatty ingin agar Pusaka Rayon 9 bisa memaknai arti perjumpaan sesuai dengan Tema Natal Gereja Protestan Maluku Tahun 2022 yakni “”Marilah Kita Pergi Dan Berjumpa Dengan Juruselamat, Kristus Tuhan! ” (Lukas 2 : 8 – 20).
Perjumpaan yang dimaksudkan adalah terus membangun perjumpaan dengan Tuhan, agar Pusaka Rayon 9 bisa menyelesaikan semua persoalan dan mampu sejajar dengan Pusaka Rayon lainnya. Juga untuk memberikan spirit dalam merancang dan merealisasikan program-program kerja Pusaka Rayon 9 di Tahun 2023 nanti.
Sementara itu PLT Ketua Pusaka Haria, Oth Hattu, SH dalam kesan dan pesan Natal menyampaikan, sebuah organisasi atau persekutuan jika ingin maju maka tentunya tata kelola organisasi, khususnya kekompakan kepengurusan harus berjalan dengan baik.
Hal ini disampaikan Hattu mengingat Persekutuan Leawaka Pusaka Haria dipayungi oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi, sehingga semua hal terkaik hak dan kewajiwan pengurus dan anggota Pusaka Haria harus terus disosialisasikan dan dilaksanakan dengan baik. Agar Pusaka Haria termasuk di Pusaka Rayon 9 juga berjalan sesuai dengan amanat AD/ART Oraganisasi.
Hattu Kembali mengingatkan, bahwa pada Tahun 2025 mendatang akan digelar Program “Haria Panggel Pulang dan Natal Haria Sedunia” yang rencananya akan dilaksanakan di Negeri Haria. Rencana ini akan Kembali dimatangkan antara Pengurus Pusat Pusaka Haria Bersama dengan Ketua Dewan Penasehat Pusaka Haria, Drs. Agus Ririmasse, AP. M.Si.
Bahkan rencannya Pak Agus Ririmasse akan didaulat sebagai Ketua Panitia “Haria Panggel Pulang dan Natal Haria Sedunia” Tahun 2025, sementara Ir. Toce Leuwol, ST. MT sebagai Bendahara Umum Panitia. Hattu sendiri sudah mulai lakukan koordinasi dengan anak-anak Haria di Belanda memberitahukan kepada mereka disana (Belanda) bahwa pada tahun 2025 akan ada “Haria Panggel Pulang dan Natal Haria Sedunia”.
Untuk itu, diakhir kesan dan pesan Natal, Hattu mengajak kelaurga Besar Pusaka Haria Rayon 9 untuk terus mendukung program-program Pengurus Pusat Pusaka Haria, dan saling bergandengan tangan agar apapun program yang akan dilaksanakan, menjadi tanggung jawab Bersama.
Kebaktian Natal dimulai dengan Pembakanan Lilin Natal oleh PLT Ketua Pusaka Haria, Oth Hattu, SH. Ketua Pusaka Rayon 9 Femmy Loupatty, salah satu orang tua Oma Agustina Souisa serta Pdt Thos Ruhulessin, S.Th
Ada pula pembacaan puisi Natal oleh ibu Flory Leuwol/Hattu, pujian oleh Ibu Novi Pelamonia serta persembahan Ukulele dari Anak-anak Pusaka Rayon 9, dan Pujian dari Bapak Esau Malioy.
Pdt. Thos Ruhulessin, S.Th melalui refleksi Natal yang terambil dalam Alkitab Kitab Yesaya 59 : 5 dan Lukas 2 : 15 ingin agar semua bertanya pada diri apakah kasih setia Tuhan dan pertolongan Tuhan sudah kita temukan di bulan Desember ini. Semua kita telah merasakan Anugerah Tuhansejak Bulan Januari hingga Desember 2022, itu berarti Ruhulessin mengajak untuk segala beban-beban harus kita tinggalkan, karena Allah punya rencana yang indah dengan persekutuan Pusaka Rayon 9.
Terus membangun perjumpaan dengan Tuhan sesuai Tema Natal, bukan saja dilakukan antar sesame persekutuan di Pusaka Rayon 9, namun yang paling utama adalah membangun perjumpaan dengan orang-orang yang terpinggirkan dan dalam kondisi terpuruk dan susah. Hal ini sesuai dengan rencana Allah yang akan tetap menjadi bagian dalm hidup kita, dan Kristus Putra Natal yang hadir bagi orang orang yang terpinggirkan. (***)